Rangkuman Hasil Penelitian Terbaru tentang Teknik Paling Efektif untuk Mengendalikan Penyakit Blast pada Padi
# **Rangkuman Hasil Penelitian Terbaru tentang Teknik Paling Efektif untuk Mengendalikan Penyakit Blast pada Padi (*Pyricularia grisea*; sinonim *Magnaporthe oryzae*)**
*Disusun oleh Zaka Bagus*
## **Pendahuluan**
Penyakit blas (*Pyricularia grisea*) menyebabkan bercak daun dan malai padi, berpotensi merusak 50–100% hasil panen. Panduan ini merangkum cara pengendalian terpadu berbasis penelitian lokal dan global, mudah diterapkan di lapangan.
## **Cara Pengendalian**
## **1. pengendalian hayati**
* **Jenis Bakteri **: *Bacillus subtilis* dan *Pseudomonas fluorescens*.
* **Cara Aplikasi **:
- **Perendaman benih**: 5–10 mL/L air selama 12 jam sebelum tanam.
- **Penyemprotan daun**: Setiap 7–10 hari, mulai fase vegetatif hingga menjelang berbunga.
* **Manfaat **:
- *Bacillus subtilis* menghasilkan enzim antifungal untuk menghambat jamur.
- *Pseudomonas fluorescens* meningkatkan daya tahan tanaman terhadap infeksi.
* **Tambahan:
*Trichoderma harzianum*** di tanah untuk perlindungan awal.
## **2. pengendalian nabati (sesuai standar mhi)**
* **Pupuk Organik Padat (POP) MHI **:
- **Manfaat**: Memperbaiki struktur tanah, meningkatkan mikroba baik, dan memperkuat daya tahan tanaman.
- **Aplikasi**: Tebar di sekitar perakaran sebelum tanam atau saat pemeliharaan.
- **SOP POP MHI** https://www.facebook.com/share/p/14oq8oTJZg/
* **Pesnab Mimba MHI**
- **Manfaat:** menghambat pertumbuhan *Pyricularia grisea*, melindungi daun dari bercak, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi jamur.
- Aplikasi: Semprotkan setiap 7 hari dengan dosis 200-300 ml/10 liter air, terutama saat kelembapan tinggi.
* **Pesnab Sirih **:
- **Manfaat**: Mengandung senyawa antifungal (eugenol dan tanin) yang menghambat perkembangan jamur.
- **Aplikasi**: Semprotkan setiap 7 hari dengan dosis 200-300 ml/10 liter air, terutama saat kelembapan tinggi.
* **SOP Pesnab Mimba MHI** [https://www.facebook.com/share/p/1F2zkYscnF/](https://www.facebook.com/share/p/1F2zkYscnF/)
* **SOP Pestisida Nabati MHI**
https://www.facebook.com/share/p/1EaUBF3YnE/
## **3. Fungisida Kimia (sesuai standar frac)**
* **Rotasi Fungisida (Cegah Resistensi)
**- Trisiklazol (FRAC 1) → 0,5 g/L, aplikasi awal sebelum pembungaan (30–40 HST), maksimal 2x per musim.
- Azoksistrobin (FRAC 11) atau Piraklostrobin (FRAC 11) → 1 mL/L, rotasi untuk pencegahan & kuratif.
- Mancozeb (FRAC M3) → 2 g/L, semprot sebelum hujan untuk perlindungan tambahan.
- Iprodion (FRAC 2) atau Difenokonazol (FRAC 3) → Alternatif rotasi jika diperlukan.
* **Waktu Aplikasi yang Tepat
**- 30–40 HST (Sebelum Pembungaan) → Trisiklazol atau Azoksistrobin.
- 50–55 HST (Menjelang Pembungaan) → Mancozeb atau Piraklostrobin.
- Jika Gejala Muncul → Trisiklazol atau Iprodion (rotasi)
* ⚠ **Peringatan
**- Trisiklazol hanya boleh digunakan maksimal 2x per musim.
- Rotasi dengan FRAC berbeda untuk cegah resistensi.
## **4. Pemupukan Seimbang**
* **Nitrogen ( N ) **: Maksimal 150 kg urea/ha. Kelebihan nitrogen memperparah penyakit.
* **Kalium (K) **: Beri 100–150 kg KCl/ha untuk memperkuat dinding daun.
* **Rasio Ideal **: N:K = 1:1,5 (contoh: 120 kg N + 180 kg K).
## **5. Varietas Tahan**
* **Rekomendasi **: Inpari 21–27 (tahan ras dominan di Indonesia).
* **Tips **: Rotasi varietas setiap musim tanam untuk hindari kekebalan jamur.
## **6. Teknik Budidaya**
* **Jarak Tanam **: Sistem *jajar legowo *2:1 (40 cm × 20 cm × 10 cm) untuk sirkulasi udara.
* **Mulsa Jerami **: Tebal 5 cm untuk kurangi kelembapan dan inokulum penyakit.
## **Konsultasi**
* *WhatsApp Komunitas Metode Hayati Indonesia *https://chat.whatsapp.com/JglTOqMWt5SArbUJ0Ysz9D
## **Sumber Data**
Penelitian ini merujuk pada:
1. Jurnal ilmiah dari perguruan tinggi (Unsyiah, IPB, UGM).
2. Laporan praktik lapangan Dinas Pertanian Aceh, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
3. Data pengamatan petani mitra di Karangbinangun dan Subak Bali.
4. Laporan penelitian PT Metode Hayati Indonesia
## **Catatan untuk Petani**
* Kombinasikan metode di atas untuk hasil maksimal.
* Pantau tanaman secara berkala dan sesuaikan dengan kondisi lingkungan.
* Gunakan alat pelindung diri (APD) saat menyemprot fungisida.
Dengan penerapan terpadu, intensitas penyakit blas bisa ditekan hingga **<1% **.
Post a Comment for "Rangkuman Hasil Penelitian Terbaru tentang Teknik Paling Efektif untuk Mengendalikan Penyakit Blast pada Padi"